Download

24 Sep 2008

cuma copy paste

Kutipan dari blog tetangga lumayan sebagai penyemangat.


Tetaplah Bermimpi

September 28, 2007

Novel ke dua yg gue baca, masih karangan Andrea Hirata, adalah Sang Pemimpi. Terus terang gue bukan pembaca novel yg baik karena biasanya gue suka skip bagian-bagian tulisan yg panjang, dan sering mencari inti dari suatu paragraf atau suatu halaman maupun dari suatu bab. Mungkin kebiasaan baca buku teknikal yg biasanya cuma mencari penjelasan tentang suatu teknologi, lihat bagian contoh implementasi, terus cobain di lab. Sepertinya gue harus kembali belajar cara membaca novel yg baik dan benar :)

Ada satu bagian yg sangat menarik dari novel ini. Bagian yg sangat berkesan dan merupakan hal yg sudah lama gue ingin ungkapkan ke semua orang, dan Andrea dgn sangat jenius bisa menggunakan cerita yg memukau untuk mengungkapkannya. Diceritakan bahwa tokoh di novel ini sedang frustasi dan patah semangat, karena punya cita-cita yg tinggi untuk bisa menjelajah ke Eropa sampai ke Afrika, namun melihat bahwa kondisi dan realita yg dimiliki yg sepertinya tidak memungkinkan untuk mencapai hal tersebut. Tokoh ini menyadari bahwa sebagai remaja miskin di suatu pulau terpencil di Indonesia tidak akan mungkin bisa mencapai cita-cita tersebut hanya dengan menabung dari hasil kerja kasar membantu nelayan setiap hari. Dan ini membuatnya tidak bersemangat lagi untuk sekolah, tidak semangat untuk bekerja dan menabung, tidak semangat untuk terus bermimpi dan bercita-cita.

Saudara angkat sang tokoh memberikan kata-kata yg sangat mengesankan:
“…kemana semangat itu? Mimpi-mimpi itu?”
“…kita tak punya apa-apa kecuali semangat dan mimpi-mimpi, dan kita akan bertempur habis-habisan demi mimpi-mimpi itu!”
“Tanpa mimpi, orang seperti kita akan mati…”
“…kita tak akan pernah mendahului nasib kita!”
“Kita lakukan yg terbaik di sini! Dan kita akan berkelana menjelahi Eropa sampai ke Afrika!”
“…apapun yg terjadi!”

Kalimat indah di novel hasil karya anak bangsa. Kata-kata yg selalu ingin gue teriakkan ke semua orang. Bahwa segala sesuatunya harus dimulai dari mimpi dan cita-cita. Bahwa tidak ada seorangpun yg boleh menyerah dan berhenti bermimpi, walaupun kondisi yg sekarang kelihatan sama sekali tidak ada jalan untuk mencapai mimpi-mimpi itu. Bahwa kadang hanya mimpi dan cita-cita sajalah yg bisa membuat kita untuk terus maju.

Bermimpilah untuk menjadi yang terbaik.
Bermimpilah untuk bisa kerja keliling dunia.
Bermimpilah untuk bisa memberi hidup ini arti.

Tetaplah bermimpi. Jangan mendahului nasib.
Dan sekali lagi, salut buat Andrea.

(gue sangat merekomendasikan untuk membaca novel ini. Selain sebagai tanda apresiasi untuk kejeniusan sastra anak bangsa, juga ceritanya sangat positif dan dapat memberi semangat dalam menghadapi tantangan hidup)



link : http://himawan.blogsome.com/2007/09/

Banyak sekali pemikiran yang di lontarkan bahwa kesuksesan adakah suatu keberuntungan dan orang yang punya pemikiran seperti itu biasanya orang yang mudah menyerah dengan keadaan. meraka merasa kesempatan itu menjauhinya. dan awalnya gue pun merasa punya pemikiran seperti itu. tetapi setelahnya gue baca blog slah seorang yng boleh di bilang sukses dan juga karena dia menulis tentang dirinya secara mendetail bagaimana dia bisa menciptakan kesempatan dengan segala kerja keras dan pengorbanannya itu gue jadi bisa menyimpulkan bahwa jika kita berkata bahwa kita tidak seberuntung orang, mungkin kita harus mulai melihat bagaimana orang lain itu berusaha untuk mencapai hasil yg diperoleh. Pada saat kita merasa bahwa seseorang punya kesempatan yg lebih baik dari kita, mari coba lihat apa yg dia lakukan untuk menciptakan kesempatan. Mungkin itu bukan luck, bukan juga karena dia dapat kesempatan yg lebih baik. Jika seseorang tidur-tiduran di rumah, bagaimana mungkin dia boleh berharap untuk mendapat keberuntungan dan kesempatan?

jadi selain kita berdoa, untuk mencapai kesuksesan kita juga harus Kerja keras, punya dedikasi, strategi, dan pengorbanan. walaupun tulisannya sedikit mudah - mudahan bermanfaat.







Masih berhubungan dengan Posting sebelumnya, yaitu tentang rencana yng akan gw tulis untuk di aplikasikan setelahnya gue mudik. berikut list rencana-rencana gue, mudah-mudahan dengan di posting gw bisa terus membacanya, agar bisa di laksanak.......

Rencana - Rencana

Double – D Internet CafĂ© dan Pribadi

A. Warnet (08:00 s/d 22:00)

1. SDM

2. Perawatan

- Software / Aplikasii ( 2 minggu 1 X )

- Hardware (Tiap hari dan Tiap 2 bulan)

- AC (tiap 1 ½ bulan sekali)

- Peralatan lain

3. Keamanan (pengecekan tiap ganti siip)

- adanya control hardware

- adanya control selain computer

- Membuat pengamanan untuk monitor dan CPU

- Membuat penegmanan Barang konsumen (loker)

4. Keuangan (Warnet, Lain-lain dan Minuman)

- Warnet

- Minuman

- Lain-lain

a. Print ( b&w = Rp.1000 / warna = Rp.1500)

b. Scan = Rp.1.000 / 1 x scan

c. Burning CD + CD = Rp. 10.000

d. Pengetikan =Rp. 1000 /lembar

e. Terjemahan = Rp. 500 /Lembar

B. Kos’an

- 1 kamar = 1 orang (Rp. 200.000)

- 1 kamar = 2 orang (Rp. 350.000)

C. Pribadi

- Sumber Keuangan

a. Warnet

b. Voucer game online

c. Service Komputer

d. Jual Beli Komputer

e. Punya Pay pal Online

- Update My Skill (Skil urang tah kudu di update…….)

a. Pembuatan Server dan router warnet (Server 2003 dan mikrotik)

b. Target Skill lain

· OS dan Router

a. BSD

b. Cicso

c. Linux

d. Mikrotik

e. Windows Server 2000, 2003 dan 2008

· Server

a. DNS Server

b. DHCP Server

c. Mail Server

d. Http/Web Server

e. FTP/File Server

f. DataBase Server

g. Proxy Server

· Memasang Acces Internet

a. Dial -Up

b. Wirelles

c. Hotspot

d. Mobile Acces (CDMA / GSM)

e. Viber Optik ( kereeen……….)

· Scurity Skill

· Trouble Solution Skill

· Update My Hardware science and

· All about Networking

Udah dua tahun ini gue selalu bikin rencana. dalam rencana itu gue tulis list apa aja yang harus gue dapetin dan yang menjadi garis star/finish bukan tiap akhir tahun melainkan tiap kali lebaran. kenapa gue mengambil patokan pas lebaran, karna pas lebaran gue harus pulang alias mudik dan ini semua ada kaitannya dengan yang namanya materi (uang). hehe.....

Udah dua tahun pula gue kerja di warnet sebagai operator. Namun apa yang slalu gue rencanain tidak menunjukan hasil. setelah di pikir, penyebab ketidak berhasilan itu adalah ketidak seriusan gue dalam menjalankan rencana. Dan emang gue rasain sendiri untuk menjalankan rencana itu emang tidak semudah yang gue pikirkan. kadang gairah itu hilang, sehingga gue lupa dengan apa yang gue rencanain. misalnya aja tahun ini harusnya gue udah mulai melanjutkan pendidikan gue untuk mengambil D3, tapi ada aja halangannya sehingga gue undurin ke tahun depan saja.

Tujuh hari lagi gue mudik, sebelum mudik gue punya segudang rencana. Mudah - mudahan sehabisnya gue mudik, ada semangat baru untuk menjalani dengan tetap di jalur yang benar. Amin...........

Sekedar sharing pengetahuan aj. kali ini gw akan ngebahas masih tentang jaringan komputer, yaitu: Pengkabelan LAN dan Urutan Nomor Pin Pada Konektor RJ-45. dan asal tau aj ini tulisan hasil copy paste dari tetangga, walaupun begitu semoga bermanfaat.


10base-T, 100base-TX/T4,1000base-T

Untuk seorang administrator jaringan, nggak ada yang lebih mengesalkan daripada setelah mencari-cari kesalahan/permasalahan pada jaringannya, dan akhirnya menemukan bahwa ternyata kesalahannya adalah pada cara pengkabelan.

Tulisan ini saya susun dengan sumber beberapa buku dan website, saya terjemahkan dan gabungkan. Semoga bisa berguna dan menolong para administrator jaringan yang mungkin lupa ataupun belum mengetahui hal ini.

Catatan-catatan:

1. Kabel-kabel LAN (Local Area Network) biasa disebut dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dan diidentifikasi dengan menggunakan jenjang kategori (category – CAT). Bila kita harus membuat/menginstal suatu jaringan baru, sebaiknya kita gunakan kabel UTP kategori 5, 5e, atau 6 (kecuali ada alasan khusus dan kuat hingga kita tidak menggunakan kabel-kabel kategori tersebut), yang memang dibuat untuk operasi LAN 10 dan 100 Mbps.

2. Kabel-kabel UTP ada 2 macam, yaitu SOLID (SOLID) dan BERSERABUT (STRANDED). Kedua macam UTP tersebut sesuai dengan tipe konduktor yang terdapat ditengah kabel, disebut SOLID karena memiliki konduktor tunggal, sedangkan yang lainnya disebut BERSERABUT karena memiliki konduktor yang terdiri dari beberapa kawat-kawat tipis. Satu-satunya keuntungan yang paling jelas dari penggunaan kabel UTP tipe berserabut (yang umumnya lebih mahal) adalah tipe ini sangat lentur, sehingga bisa ditekuk sampai maksimal tanpa patah konduktornya.

3. Sistem pengkabelan 100base-TX bisa kita gunakan pada jaringan 10base-T, tapi kebalikannya tidak selalu bisa. Maka sebaiknya gunakan SELALU standar pengkabelan 100base-TX/T4.

4. Standar 100base-TX bisa selalu digunakan bila melakukan pengkabelan dengan menggunakan UTP kategori 5, 5e, atau 6, dimana yang digunakan hanya 2 pasang kabel, atau 4 konduktor. Kebanyakan informasi-informasi dalam tulisan ini menggunakan asumsi bahwa pengkabelan menggunakan UTP kategori 5, 5e atau 6.

5. Bila menggunakan kabel UTP kategori 3 atau 4 dengan LAN 100Mbps, harus menggunakan standar 100Base-T4 dan memiliki beberapa keterbatasan, dan menggunakan seluruh 4 pasang kabel, atau 8 konduktor.

6. Panjang maksimal satu utas kabel LAN adalah 100 meter, bila panjang yang dibutuhkan adalah lebih dari 100 meter, maka dapat digunakan switch untuk menyambung kabel berikutnya.

Penggunaan Kabel “Straight” dan “Crossed”

Diagram berikut ini menunjukkan penggunaan umum kabel “straight” dan “crossed”.

Catatan:

Untuk menghindari penggunaan kabel crossed, beberapa pembuat hub atau switch menyediakan port UPLINK. Port ini memungkinkan penggunaan kabel straight untuk menghubungkan 2 buah switch atau hub.

Tabel kode warna UTP kategori 5 dan 5e

Gambar dan table dibawah menunjukkan kode warna normal pada kabel kategori 5, berdasarkan dua standar yang dikeluarkan oleh TIA/EIA

cat colors

10baseT Kabel Straight (PC ke HUB/SWITCH)

Kabel straight digunakan untuk menghubungkan PC atau peralatan lain ke hub atau switch. Bila untuk menghubungkan PC ke PC atau HUB ke HUB, harus menggunakan kabel crossed.

Deskripsi kabel berikut adalah untuk pengkabelan pada kedua ujung (konektor RJ-45), baik dengan menggunakan skema warna 568A maupun 586B untuk kabel kategori 5(e).

Pin No.

Warna kabel

Nama

1

Putih - Orange

TX+

2

Orange

TX-

3

Putih – Hijau

RX+

4

Tidak digunakan

*

5

Tidak digunakan

*

6

Hijau

RX-

7

Tidak digunakan

*

8

Tidak digunakan

*

Catatan:

Nomor pin yang diberi tanda bintang (*) tidak digunakan dalam jaringan 10base-T (10Mbps), dan karena pada umumnya saat ini yang digunakan adalah jaringan 100base-T/T4 (100Mbps) maka lebih baik menggunakan standar pengkabelan 100base-T/T4.

Kita menggunakan spesifikasi pengkabelan 100base-T4 yang bisa digunakan dalam jaringan 10base-T.

10base-T kabel Crossed (PC to PC or HUB to HUB)

Kabel crossed digunakan untuk menghubungkan PC ke PC atau HUB ke HUB. Kabel crossed kadang disebut kabel Crossover, Patch atau Jumper. Bila untuk menghubungkan PC ke HUB harus menggunakan kabel straight.

Table berikut menunjukan urutan pengkabelan pada kedua sisi/ujung di dalam konektor RJ-45 Male, pada kabel crossed.

Satu ujung
RJ45 Male

Ujung lain
RJ45 Male

1

3

2

6

3

1

4 *

5 *

5 *

4 *

6

2

7 *

8 *

8 *

7 *

Catatan:

Pada sistem 10base-T (jaringan 10Mbps), nomor-nomor dengan tanda bintang (*) tidak terpakai, tapi karena kita akan menggunakan sistem 100base-T/T4, maka untuk selanjutnya kita akan selalu mencantumkan kabel-kabel nomor 4, 5, 7 dan 8.

100base-T Kabel Straight (PC ke HUB/SWITCH)

Kabel straight digunakan untuk menghubungkan PC atau peralatan lainnya ke HUB atau Switch. Harap diingat bahwa untuk koneksi PC ke PC atau HUB ke HUB harus menggunakan kabel crossed.

Table berikut menunjukan pengkabelan pada kedua ujung konektor RJ-45 dengan menggunakan petunjuk warna pada kabel-kabel UTP kategori 5.

Pin No.

Warna kabel

Nama

1

Putih-orange

TX_D1+

2

Orange

TX_D1-

3

Putih-hijau

RX_D2+

4

Biru

BI_D3+ **

5

Putih-biru

BI_D3- **

6

Hijau

RX_D2-

7

Putih-coklat

BI_D4+ **

8

Coklat

BI_D4- **

Catatan:

1. Kabel-kabel dengan tanda dua bintang (**) DIPERLUKAN dalam jaringan 100Base-T4, juga untuk sistem Power-Over-Ethernet (POE).

2. Spesifikasi sistem POE ada tiga cara dimana daya (power) dikirimkan melalui kabel UTP. Dua diantara cara POE, penghantaran daya (power) menggunakan pasangan kabel 4, 5 dan 7, 8 (bertanda dua bintang (**) dalam tabel di atas), sedangkan cara lainnya hanya menggunakan pasangan kabel 1,2 dan 3,6 baik untuk sinyal maupun daya. Yang umum digunakan adalah pasangan 4,5 dan 7,8 dipakai untuk menghantar daya.

100base-T Kabel Crossed (PC ke PC atau HUB ke HUB)

Kabel crossed umum digunakan untuk hubungan antar PC, atau antar HUB. Seringkali disebut sebagai kabel Crossover, Patch atau Jumper. Untuk menghubungkan antara PC dengan HUB umumnya menggunakan kabel straight.

Di bawah ini menunjukan pengkabelan pada kedua ujung konektor RJ-45 dari kabel crossed. Diagram di bawah menunjukan persilangan 4 pasang kabel UTP dan bisa digunakan pada kabel kategori 3 dan 4. Pada jaringan 100base-TX, pasangan kabel 4,5 dan 7,8 tidak perlu disilangkan.

crossed connection

NOTES:

1. Kebanyakan kabel crossed yang digunakan saat ini tidak menyilangkan pasangan kabel 4,5 dan 7,8. Selama tidak menggunakan kabel kategori ¾ maka sistem pengkabelan crossed seperti itu tidak akan menimbulkan masalah.

2. Ethernet gigabit menggunakan seluruh keempat pasangan kabel UTP (8 konduktor) untuk konfigurasi kabel crossed-nya, seperti gambar di atas.

3. Bila menggunakan POE, pada sistem POE Model A atau Alternatif A menggunakan pasangan kabel-kabel 1,2 dan 3,6 untuk data sekaligus daya. Sedangkan pada Model B atau Alternatif B, menggunakan pasangan kabel-kabel 1,2 dan 3,6 untuk data, sedangkan daya melalui pasangan kabel 4,5 dan 7,8. Umumnya POE menggunakan jembatan diode, sehingga penyilangan pada kabel-kabel 4,5 dan 7,8 umumnya tidak ada pengaruh.

Urutan Pin Pada Konektor RJ-45

Konektor RJ-45 Male

rj45

Beberapa Petunjuk Dasar Mengenai Koneksi-koneksi RJ-45

1. Lakukan pengujian dengan penguji kabel jaringan (Cable Tester), tidak perlu menggunakan tester mahal, yang terpenting adalah menguji apakah kedua ujung konektor RJ-45 saling terhubung secara sempurna atau tidak.

2. Hati-hati saat memotong selubung luar kabel UTP, jangan sampai melukai selubung insulasi dari masing-masing konduktor karena bisa menyebabkan terjadinya hubungan antar konduktor (short).

3. Potong selubung luar kabel UTP sehingga masing-masing kabel konduktor terlihat maksimal kira-kira 2.5 cm.

4. Susun kabel-kabel konduktor sesuai urutan standar pengkabelan yang digunakan.

5. Ukur panjang masing-masing konduktor agar sama panjang, jangan sampai selubung masing-masing konduktor terlihat dari ujung plastik konektor RJ-45, karena bisa menyebabkan konduktor mudah terluka dan menyebabkan terjadinya hubungan antar konduktor.

6. Pastikan ujung tiap konduktor menyentuh ujung konektor RJ-45 saat memasukan kabel UTP ke dalam konektor RJ-45.

7. Gunakan crimping tool yang masih bagus, agar masing-masing kaki konektor RJ-45 dapat menyentuh konduktor dengan sempurna.

8. Bila memungkin, uji/test kabel yang baru dibuat dengan penguji kabel jaringan (Cable Tester).

Umumnya masalah koneksi dalam jaringan terletak pada konektor RJ-45, tidak sempurnanya saat memotong selubung luar kabel UTP, atau tidak menggunakan urutan pengkabelan standar. Gunakan konektor RJ-45 yang berkualitas baik, lebih berhati-hati dalam memotong selubung luar kabel UTP, serta gunakan standar pengkabelan yang baku, untuk menghindari terjadinya masalah-masalah seperti disebut di atas.

7 Sep 2008

Spiderman Asli


Sebenernya Peter Parker itu gw, coba liat adegan diatas ketika bersama Mary Jane. diatas jaring laba - laba, jelas-jelas itu gw. haha.......

IP Addressing & Subnetting

Pengenalan Membuat Subnetting


IP Addressing

Satu dari sekian banyak topik penting dalam bermacam diskusi tentang TCP/IP adalah IP Addressing. Sebuah alamat IP adalah sebuah identitas angka yang diberikan ke setiap mesin pada sebuah jaringan IP. Sebuah alamat IP adalah software address, bukan hardware address,-the latter is hard coded on a network interfaces card(NIC) dan digunakan untuk menemukan host pada local network. IP address didesain untuk mengijinkan sebuah host pada satu jaringan untuk berkomunikasi dengan network yang berbeda, regardless of the type of LAN’s the host are participating in.
Sebelum kita masuk kedalam aspek yang lebih kompleks berkaitan IP Addressing, kita perlu mengerti beberapa hal dasar. Pada bagian ini kita akan belajar tentang beberapa hal fundamental dari IP addressing dan terminologi yang berkaitan dengannya. Nantinya, kita akan belajar tentang hirarki(tingkatan) skema IP addessing dan subnetting.

Catatan: Untuk mengerti IP Addressing dan subnetting, hal penting yang dikuasai kita harus mengerti konversi binari-desimal dan pemangkatan 2.

IP Terminology

Pada bagian ini akan belajar bberapa istilah yang sanagat penting untuk memahami tentang Internet Protocol. Untuk memulainya, dibawah ini sedikit dari yang paling penting :
Bit satu digit, yang diwakili angka 1 atau 0
Byte 7 atau 8 bits, tergantung pada pariti yang digunakan
Octet Group delapan bit, biasanya dioperasikan sebagai suatu entitas
Netwok Address alamat yang dirancang untuk digunakan dalam penentuan jalur(routing) untuk mengirim paket ke sebuah jaringan, misal, 10.0.0.0, 172.16.0.0, dan 192.168.10.0
Broadcast Address Alamat yang menunjukan seluruh entitas didalam suatu domain(misal Jaringan, internet). Digunakan oleh aplikasi dan host untuk mengirim informasi ke seluruh node pada jaringan (netwok).

Hirarki Skema IP Addressing

Sebuah IP address berisi 32 bit Informasi. Bit tersebut terbagi kedalam empat bagian, dengan acuan sebagai octet(oktal) atau byte, setiap 1 byte berisi (8 bit).Kita dapat melihat IP address menggunakan 3 metode :
– Dotted-Decimal, 172.16.30.56
– Binary 10101100.00010000.00011110.00111000
– Hecadecimal AC 10 1E 38

Seluruh contoh diatas mereprestasikan IP Address yangsama. Meskipun heksadesimal tidak sering digunakan sebagaimana dotted-decimal atau binary, kita masih bisa menemukan sebuah IP adress tersimpan dalam hexadecimal dalam beberapa program; misal Window$ registry menyimpan sebuah IP Address machine(Komputer) dalam Hex.

Network Addressing

Network Address secara unik mengidentifikasi setiap network. Setiap mesin pada network yang sama membagi network address sebagai bagian dari IP address itu sendiri. Pada IP address 172.16.30.56 sebagai contoh, 172.16 adalah network address.
Node Address sama sepert diatas dan secara unik mengidentifikasi, setiap mesin pada network. Bagian ini dari sebuah alamat harus unik karena ini mengidentifikasi setiap machine-secara individu yang terhubung pada sebuah network. Angka ini dapat juga mengacu kesebuah alamat host. Misal pada IP address 172.16.30.56, 30.56 adalah node adddress.

Ringkasan dari 3 Kelas pada Network

8 Bit 8 Bit 8 Bit 8 Bit

Class A : Network Host Host Host

Class B : Network Network Host Host

Class C : Network Network Network Host

Class D : Multicast

Class E : Research

Network Address Range: Kelas A

Perancang dari skema IP address mengatakan bit pertama dari byte pertama pada Network address kelas A harus off, atau 0. Hal ini berarti sebuah address(Alamat) Kelas A harus dimulai antara 0 dan 127.
Berikut bagaimana angka tersebut didefinisikan:
0xxxxxxx: Jika kita turn off (0) 7 bit berikutnya atau sebaliknya turn on (1), kita akan mendapatkan Range(jangkauan) Network address Kelas A :
00000000= 0
01111111= 127
Bit pertama angka 0 menunjukan Network kelas A. Tujuh bit berikutnya identitas Network, dan 24 bit terakhir menunjukan identitas Host. Ada 128 buah Network Kelas A, tetapi didalam Kelas A bisa terdapat Jutaan Host

Network Address Range
: Kelas B

Pada netwok kelas B, bit pertama dari byte pertamaharus on, tetapi bit kedua harus off. Jika enam bit berikutnya semuanya kita off lalu sebaliknya kita off, maka kita akan dapatkan range untuk Network kelas B:
10000000=128
10111111=191
sebagaimana kita lihat, ini berarti sebuah network Kelas B dapat didefinisikan byte pertama dari 128 sampai 191.

Jika bit pertama dari dua angka alamat IP adalah 10, ini menunjukan alamat IP network Kelas B. Angka Bit pertama kelas, kemudian 24 bit berikutnya menunjukan identitas Network address, dan 10 Bit berikutnya untuk Host. Ada ribuan angka network Kelas B dan setiap kelas B dapat berisi ribuan Host.

Network Address Range: Kelas C

Untuk Network kelas C,dua bit pertama dari octet pertama selalu on(1), tetapi bit ketiga tidak pernah on.
11000000=192
11011111=223

Jadi, jika anda kita lihat sebuah IP address dimana dimulai pada 192 hingga 233, kita tahu ini adalah IP address kelas C

Jika bit pertama dari tiga bit alamat IP adalah 110, ini merupakan alamat IP Kelas C. Tiga Bit pertama berupa alamat kelas. 21 Bit berikutnya sebagai alamat network, dan 8 Bit selanjutnya merupakan identitas Host. Ada jutaan Network Kelas C, dan didalam tiap kelas C ada 254 Host.

Network Address Range: Kelas D dan E

Alamat antara 224 dan 255 adalah alamat reserved untuk Network kelas D dan E. Kelas D digunakan untuk alamat multicast dan Kelas E untuk keperluan scientific(ilmiah). Alamat multicast diapakai untuk alamat semua grup komputer pada suatu waktu. Alamat multicast mengidentifikasi sebuah grup komputer yang melakukan sharing protokol umum sebagai lawan dari grup komputer yang melakukan sharing network.

Internet Assigned Number Authority(IANA) telah memutuskan penyertaan tiga space blok dari IP Address untuk private network.

Kelas A

Range IP Network Kelas A = 10.0.0.0 – 10.255.255.255
Untuk satu Kelas Network A:
Subnet mask = 255.0.0.0
Panjang Network Address = 8 Bit
Panjang Computer Address = 24 Bit


Kelas B

Range
IP Network Kelas B = 172.16.0.0 – 172.16.255.255
Range IP Network Kelas B = 172.17.0.0 – 172.17.255.255
Range IP Network Kelas B = 172.18.0.0 – 172.18.255.255
....
....
Range IP Network Kelas B = 172.31.0.0 – 172.31.255.255
Subnet mask = 255.255.0.0
Panjang Network address = 16 Bit
Panjang Computer Address = 16 Bit

Kelas C

Range
IP Network Kelas C = 192.168.0.0 – 192.168.0.255
Range IP Network Kelas C = 192.168.1.0 – 192.168.1.255
Range IP Network Kelas C = 192.168.2.0 – 192.168.2.255
....
....
Subnet mask = 255.255.255.0
Network Address = 24 Bit
Computer Address = 8 Bit

Subnetting

Banyak alasan kenapa kita harus melakukan subnetting. Beberapa keuntungan dari subnetting :
– Mengurangi traffic network
– Mengoptimalkan kinerja Network
– Fasilitas spanning dari wilayah geografis yang luas dan jauh Karena link WAN lebih lambat dan lebih mahal dari LAN, jaringan tunggal pada network yang besar dan jarak yang jauh dapat membuat masalah pada setiap area dibawahnya. Mengubungkan berbagai jaringan kecil membuat sistem lebih efisien.

Ada beberapa metode untuk membuat subnet (subnetting), sebelum mengimplementasikan subnetting, kita perlu menetukan kebutuhan yang ada dan rencana untuk kondisi yang yang akan datang. Berikut langkah-langkahnya:
1 Tentukan berapa(angka) yang diperlukan untuk Network ID
A. Satu untuk setiap subnet
B. Satu untuk setiap Koneksi WAN

2 Tentukan berapa(angka) yang dibutuhkan Host ID per Subnet
A. Satu untuk setiap TCP/IP host
B. Satu untuk setiap interface Router

3 Berdasarkan hal tersebut diatas, buat :
A. Satu subnet mask untuk network
B. Subnet ID yang bersifat unik untuk setiap physical segment
C. Jangkauan(range) dari Host ID untuk setiap subnet

Memahami Pangkat 2
Pemangkatan 2 penting untuk dimengerti dan diingat yang digunakan pada pembuatan subnet(subnetting).
21 = 2 24 = 16 27 = 128
22 = 4 25 = 32 28 = 256
23 = 8 26 = 64
Subnet Mask

Default Subnet Mask

Kelas Format Default Subnet Mask

A Net.Node.Node.Node 255.0.0.0

B Net.Net.Node 255.255.0.0

C Net.Net.Net.Node 255.255.255.0




Subnetting alamat Kelas C

Pada alamat kelas C, hanya 8 bit yang tersedia untuk mendefinisikan host. Perlu diingat subnet bit dimulai dari kiri kekanan, tanpa ada bit yang dilewati(skip). Hal ini berarti subnet tersebut dapat menjadi
10000000 = 128
11000000 = 192
11100000 = 224
11110000 = 240
11111000 = 248
11111100 = 252
11111110 = 254

Kita tidak dapat hanya memiliki satu bit untuk subnetting. Jadi, subnet pertama yang boleh(legal) digunakan adalah 192, dan terakhir adalah 252, 2 bit terakhir untuk mendefinisikan host.

Metode Alternatif:Subnetting alamat Kelas C

Sebetulnya ada banya cara untuk membuat subnetting diantaranya metode binari, namun untuk mudahnya kita akan menggunakan metode berikut.
Ketika kita telah memiliki subnet mask dan perlu menentukan berapa jumalah subnet, valid host, dan alamat broadcast yang tersedia, kita perlu menjawab lima pertanyaan sederhana :
Berapa banyak subnet yang dihasilkan dari subnet mask?
Berapa banyak host yang valid per subnet ?
Mana subnet yang valid ?
Host mana yang valid dalam setiap subnet ?
Apa alamat broadcast pada setiap subnet ?

Pada point ini kita harus mengerti pemangkatan 2. Silahkan lihat bagian lain sebelumnya jika perlu. Untuk Meentukan jawaban dari lima pertanyaan :
Berapa banyak subnet? 2X – 2= Jumlah dari subnet. X adalah jumlah mask bit atau 1. Contoh , 11000000 adalah 2X – 2 . Pada contoh ini ada 2 subnet.
Berapa banyak Host per subnet ? 2X -2= jumlah dari host per subnet. X adalah jumlah dari unmasked bit,atau 0. Contoh , 11000000 adalah 26 - 2. Pada contoh ini, ada 62 Host per subnet.
Mana subnet yang valid? 256 – subnetmask=base number. Contoh, 256 – 192 = 64
Mana Host yang Valid? Host yang valid adalh angka diantara subnet, kurangi seluruh bit 0 dan seluruh bit 1.
Apa alamat broadcast untuk setiap subnet? Alamat broadcast adalah seluruh bit turn on, yang mana ini adalah angka yang langsung mendahului subnet berikutnya.


Jika anda masih bingung, kita akan lihat contoh-contoh berikut agar subnetting terlihat mudah.

Contoh Latihan 1: 255.255.192

Network Address = 192.168.10.0
Subnet Mask = 255.255.255.192
Kita jawab lima pertanyaan :
Berapa banyak subnet?192 ada 2 bit on (11000000)jawaban nya 22 – 2= 2 subnet
Berapa banyak Host per subnet ? Kita memiliki 6 bit off(11000000) jadi 26 – 2 = 62 host
Mana subnet yang valid? 256 – 192 = 64, yang mana ini adalah subnet pertama, dan base number atau variabel. Terus tambahkan variabel dengan variabel itu sendiri hingga subnet mask tertinggi. 64+64=128. 128+64=192(invalid) karena ini adalah subnet mask(seluruh subnet bit turn on). Jadi subnet yang valid ada dua, yaitu 64 dan 128.
Mana Host yang Valid? Angka diatara subnet-subnet. Cara termudah adalah tulis selain alamat subnet dan alamat broadcast(lihat tabel)
Apa alamat broadcast untuk setiap subnet? Angka disebelah kanan sebelum subnet berikutnya adalah semua host turn on dan ini adalah alamat broadcast. Tabel berikut memperlihatkan subnet 64 dan 128, range host yang valid, dan alamat broadcast dari kedua subnet tersebut.

Range subnet 64 dan 128

Subnet Pertama Subnet Kedua Keterangan
64 128 Subnet
65 129 Host pertama
126 190 Host terakhir
127 191 Alamat Broadcast



Contoh diatas sangat mudah hanya ada 2 subnet bit pada subnet pertama. Kita perlu latihan agar kita dapat melakukan subnetting diluar kepala.

Contoh Latihan 2 : 255.255.255.224
Network Address = 192.168.10.0
Subnet Mask = 255.255.255.224
Berapa banyak subnet? 224 adalah 11100000, jadi 23 – 2 = 6
Berapa banyak Host per subnet ? 25 – 2 = 30
Mana subnet yang valid? 256 – 224 = 32. 32+32=64, 64+32=96, 96+32=128, 128+32=160, 160+32=192.192+32=224 invalid karena ini adalah subnet kita (semua bit subnet on). Subnet yang valid adalah 32,64,96,128,160,dan 192
Mana Host yang Valid?
Apa alamat broadcast untuk setiap subnet?

Untuk menjawab pertanyaan 4 dan 5, pertama abaikan subnet dan alamat broadcast, yang mana ini adalah angka sebelah kanan sebelum subnet berikut. Terakhir, lengkapi/isi alamat Host. Tabel berikut memperlihatkan semua subnet dari Subnet mask 255.255.255.224 kelas C

Subnet mask 255.255.255.224 Kelas C
Subnet1 Subnet2 Subnet3 Subnet4 Subnet5 Subnet6 Keterangan
32 64 96 128 160 192 SubnetAddress
33 65 97 129 161 193 Valid Host Pertama
62 94 126 158 190 222 Valid Host Terakhir
63 95 127 159 191 223 Alamat Broadcast

Contoh Latihan 3: 255.255.255.248

192.168.10.0 = Network Address
255.255.255.248 = Subnet mask

248 dalam binary = 11110000, 25 – 2 = 30 subnet
23 – 2 = 6 Host
256-248=8, 16,24,32,40,48,56,64,72,80,88,96,104,112,120,128,136,144,152,160,168,176,184,192,200,208,216,224,232, dan 240.
Pertama temukan Alamat broad cast setiap subnet pada step 5, lalu lakukan kembali step 4 untuk mengisi alamat host.
Tentukan Alamat broadcast dari setiap subnet, yang mana selalu angka sebelah kanan sebelum subnet berikutnya.

Subnet 8 16 24 224 232 240

First Host 9 17 25 225 233 241

Last Host 14 22 30 230 238 246

Broadcast 15 23 31 231 239 247

Kerjakan contoh berikut
Contoh Latihan 4 :
192.168.10.0 = Network Address
255.255.255.252 = Subnet mask

Contoh Latihan 5 :
192.168.10.0 = Network Address
255.255.255.128 = Subnet mask


Metode lain:Subnetting Kelas C

Contoh Latihan : 255.255.255.224
Network Address = 192.168.10.0
Subnet Mask = 255.255.255.224

Pertama, tentukan subnet dan alamat broadcast dari alamat IP tersebut. Kita dapat melakukan hal ini dengan menjawab pertanyaan 3 pada 5-proses pertanyaan diatas.
256-224=32. 32+32=64. Alamat terdapat diantara dua subnet dan harus menjadi bagian dari subnet 192.168.10.32. Subnet berikut adalah 64, jadi alamat broadcast adalah 63. ingat(alamat broadcast adalah angka disebelah kanan sebelum subnet berikutnya). Range Host yang valid adalah 10.33 -10.62. Lebih mudah ?

Contoh
192.168.10.0 = Network Address
255.255.255.128 = Subnet mask

Subnet mana dan alamat broadcast mana dari anggota IP address ?
256-240=16. 16+16=32. 32+16=48. Alamat Host adalah diantara subnet 32 dan 48. Subnet 192.168.10.32 dan alamat broadcast adalah 47. Host yang valid berada di range 33 – 46

Tanggal 30 agustus kemarin, ITB menyelenggarakan seminar yang bertema "How to become CCIE'. dengan salah satu pembicara seorang CCIE yang sudah melanglang buaana di dunia network , yaitu Himawan Nugroho. tapi sayang gue gak ikutan dan ada banyak sekali alasan hiks....... katanya sih dalam seminar itu gak ada semacam pembicaraan teknis, melainkan yang dibicarakan adalah flash back dan pengalaman nara sumber. dan para peserta merasa puas sekali, merasa ada semangat baru untuk mencapai sesuatu. Gua juga ngerasa eamang bakalan kayak gitu. COz di blognya aj udah bikin orang terinspirasi, apalagi klo berhadapan dan mendengarkannya langsung dalam seminar.

CCIE adalah sertifikat Internasional untuk para network engginer dan mengkhususkan diri pada Routing dan switing. untuk mencapai CCIE kita tidak langsung ke CCIE, melainkan harus melalui tahap sertifikat lain. Dan urutannya adalah dimulai dengan CCNA dilanjutkan CCNP dan yang terakhir CCIE. Hari gini gua blom juga mendapatkan salah satunya, dan emang bener yang tadi gua bilang butuh pengorbanan. terutama materi klo smangat belajar udah menggebu - gebu..........hehehe......


kalo gitu, jangan mudah menyerah untuk meujudkan sesuatu. Terus berusaha dan berdo'a insyaallah akan dimudahka oleh-Nya.

Episodes of Naruto: Shippuuden

Episodes of Bleach

COOKERY