Download

31 Okt 2008

Salam Untukmu

Salam Untukmu

hai, apa kabarmu? kemarin kutitip salam pada pelangi, sampaikah padamu? apa? kau belum menerimanya....oh, tidak! oke, akan kukirim lagi untukmu. mungkin pelangi lupa saat bidadari mulai menitinya, dia tinggalkan salamku begitu saja.

sudah sampai kan? baru saja udara menyampaikannya untukmu. salam seperti biasa, penanda rindu dan kangen yang harus selalu kusampaikan agar kau tidak melupakanku. apa? belum sampai juga? ah, mungkin udara salah menukik, hingga salam itu terdampar di tempat yang lain.

sekarang aku kirim lagi ya, tunggu sebentar! awan sedang melukiskan salamku untukmu. salam seperti yang dulu, penuh doa dan harapan agar kau disana penuh kebahagiaan. kau tidak bisa melihatnya dari langit rumahmu? duh, kemanakah awanku berarak? mengapa dia membawa mendung ke tempatmu, bukan salam indah yang kupesankan untukmu?

oke, aku akan mencoba lagi! kali ini ombak yang akan membawa salamku ke pantaimu. bukanlah kau selalu bermain pasir sambil menunggu senja turun disana? semoga arus tak salah membawanya. celaka! tak ada ombak yang menghampiri pantaimu? tak ada bisik nyiur yang menyampaikan salamku? dengan cara apa lagi aku harus menyampaikan padamu?

dua tahun..................

aku masih mengirim salam untukmu, kutitipkan pada alam yang tidak pernah berpihak. harapanku, kelak kau akan menerimanya meski bagimu telah usang dan basi.

tapi aku akan tetap melakukannya karena aku mencintaimu...

Kau Punya Kekasih

senja tak jingga, lingkaran hitam pucat meredupkan indahnya- menemaniku sendiri yang sedang menatapnya nanar, tanpa kedip. aku alpa dan akibatnya, keangkuhan yang selama ini kupondasi dalam hati runtuh tanpa sisa puing ; kau sudah merobohkannya!

aku yang tak sengaja memasuki kehidupan kalian, berharap masih ada peluang untuk memenangkannya. bisikan egoku waktu itu ; aku sedang sendiri, mencari dan mengharapkan cinta darimu, apa salahnya? aku sudah takluk saat pertama kau kulihat datang bersamanya.

apakah aku harus meredam geram ini? dengan cara bagaimana? melihat kalian serasi bak mimi lan mintuno, seperti menaburi hatiku dengan air keras ; cacat-terluka menganga! aku bukan petarung seperti anggapan orang, meski kehendak melonjak dan mengharapkan kalian tak lagi bersama - itu hanya keinginan tanpa hasrat, timbul dan tenggelam hanya dalam angan! aku tetap tak kuasa memisahkan kalian.

aku bisa saja berlagak buta, menganggap ikatan kalian tak ada! lalu nekat mengungkapkan ledakan magma cinta yang sudah tak tertahankan! aku mungkin lega luar biasa. tapi apakah kau akan menganggapku lebih layak darinya? kalian begitu indah, muskhil rasanya aku mampu menjadi sosok penggoda yang mampu memalingkan hatimu darinya.

aku harus akhiri rasa ini, meski harus membui hatiku dalam penjara bawah tanah yang pekat tanpa sinar- agar aku tak silau padamu - biar hatiku meraba kegelapan dan tak mampu menangkap kehadiranmu.

aku tak yakin, tapi harus! karena tak ada jalan lain!

Episodes of Naruto: Shippuuden

Episodes of Bleach

COOKERY