Salam Untukmu
hai, apa kabarmu? kemarin kutitip salam pada pelangi, sampaikah padamu? apa? kau belum menerimanya....oh, tidak! oke, akan kukirim lagi untukmu. mungkin pelangi lupa saat bidadari mulai menitinya, dia tinggalkan salamku begitu saja.
sudah sampai
sekarang aku kirim lagi ya, tunggu sebentar! awan sedang melukiskan salamku untukmu. salam seperti yang dulu, penuh doa dan harapan agar kau disana penuh kebahagiaan. kau tidak bisa melihatnya dari langit rumahmu? duh, kemanakah awanku berarak? mengapa dia membawa mendung ke tempatmu, bukan salam indah yang kupesankan untukmu?
oke, aku akan mencoba lagi! kali ini ombak yang akan membawa salamku ke pantaimu. bukanlah kau selalu bermain pasir sambil menunggu senja turun disana? semoga arus tak salah membawanya. celaka! tak ada ombak yang menghampiri pantaimu? tak ada bisik nyiur yang menyampaikan salamku? dengan cara apa lagi aku harus menyampaikan padamu?
dua tahun..................
aku masih mengirim salam untukmu, kutitipkan pada alam yang tidak pernah berpihak. harapanku, kelak kau akan menerimanya meski bagimu telah usang dan basi.
tapi aku akan tetap melakukannya karena aku mencintaimu...